A. Klasifikasi Dikotom dan Kunci Determinasi
Pada awalnya dalam klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan
dalam kelompok-kelompok berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki. Kelompok-kelompok
tersebut dapat berukuran besar hingga kelompok kecil dari segi jumlah anggota
kelompoknya. Kelompok-kelompok tersebut disusun berdasarkan persamaan dan
perbedaan. Makin ke bawah persamaan yang dimiliki anggota di dalam tingkatan
klasifikasi tersebut makin banyak dan memiliki perbedaan makin sedikit. Urutan
kelompok ini disebut takson. Orang yang pertama melakukan pengelompokan ini
adalah Linnaeus (1707-1778) berdasarkan kategori yang digunakan pada waktu itu.
1.
Kriteria Klasifikasi
Tumbuhan
Para ahli melakukan pengklasifikasian
tumbuhan dengan memperhatikan beberapa kriteria yang menjadi penentu dan selalu
diperhatikan. Berikut contohya.
a.
Organ perkembangbiakannya:
apakah dengan spora atau dengan bunga.
b. Habitus/perawakan tumbuhan waktu hidup: apakah tegak, menjalar
atau merambat.
c. Bentuk dan ukuran daun.
d. Cara berkembang biak: seksual (generatif ) atau aseksual
(vegetatif)
2.
Kriteria Klasifikasi Hewan
Sama halnya dengan
pengklasifikasian tumbuhan, dalam mengklasifikasikan hewan,para ahli juga
mengklasifikasi dengan melihat kriteria berikut ini.
a. Saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat rendah belum punya
saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat tinggi mempunyai lubang mulut,
saluran pencernaan, dan anus.
b. Kerangka (skeleton): apakah kerangka di luar tubuh (eksoskeleton)
atau di dalam tubuh (endoskeleton)
c. Anggota gerak: apakah berkaki dua, empat, atau tidak berkaki.
3.
Kunci Determinasi
Kunci determinasi merupakan suatu
kunci yang dipergunakan untuk menentukan filum atau divisi, kelas, ordo,
famili, genus, atau spesies. Dasar yang dipergunakan kunci determinasi ini
adalah identifikasi dari makhluk hidup dengan menggunakan kunci dikotom.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam pembuatan kunci determinasi adalah seperti berikut.
a.
Kunci harus dikotomi.
b. Kata pertama dalam tiap pernyataan dalam 1 kuplet harus identik,
contoh:
1)
tumbuhan berumah satu …
2)
tumbuhan berumah dua …
c. Pilihan atau bagian dari kuplet harus kontradiktif sehingga satu
bagian bisa diterima dan yang lain ditolak.
d. Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih atau hal-hal yang
bersifat relative dalam kuplet, contoh: panjang daun 4-8 cm, daun besar atau
kecil.
e. Gunakan sifat-sifat yang biasa diamati.
f.
Pernyataan dari dua kuplet
yang berurutan jangan dimulai dengan kata yang sama.
g.
Setiap kuplet diberi nomor.
h. Buat kalimat pertanyaan yang pendek.
B. Kelompok Makhluk Hidup yang Berukuran Kecil
(Mikroskopis)
Tahukah
kamu ada benda hidup yang berukuran sangat kecil? Tempat hidupnya di
mana-mana,misalnya di dalam tanah, dalam air, dalam sisa-sisa makhluk hidup, dalam
tubuh manusia, bahkan dalam sebutir debu. Pada Gambar 3.6. kamu dapat melihat
bakteri Escherichia coli yang
dilihat dengan mikroskop elektron (a) dan dengan mikroskop cahaya menggunakan
pewarnaan (b).
Gambar.
3.6. Escherichia coli dilihat
dengan mikroskop elektron (a) dan Escherichia coli dilihat
dengan mikroskop cahaya (b)
Sumber:
http://www.pyroenergen.com/articles08/escherichia-coli-o157h7.htm (a)
http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Escherichia_coli_Gram.jpg
(b)
Pada
pengamatan makhluk hidup yang berukuran kecil, kamu memerlukan alat bantu yang
disebut mikroskop. Sebelum memulai kegiatan ini, sebaiknya kita mempelajari
terlebih dahulu tentang mikroskop dan bagaimana cara menggunakan mikroskop
tersebut.
1.
Bagian-bagian Mikroskop
Pada
Gambar 3.7 dan Tabel 3.2 kamu dapat memperlajari mikroskop cahaya beserta
bagian-bagian dan fungsinya,kamu juga akan mengenal mikroskop elektron yang
biasa digunakan untuk melihat mikrorganisme yang tidak dapat dilihat oleh
mikroskop cahaya.
A. Klasifikasi
Jamur
Jamur atau fungi termasuk
ke dalam kelompok tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil (zat hijau daun)
sehingga bersifat heterotrof. Berikut adalah ciri-ciri dari jamur (fungi):
·
Mempunyal membran Intl (eukariot),
tetapi dapat membuat makanan sendiri kanena mengandung kiorofil. Jamur
memperoleh makanan dari lingkungan di sekitarnya.
·
Jamur bersel banyak (multiseluler)
terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa.
·
Cabang dan hifa disebut dengan miselium
yang berfungsi menyerap makanan dan substratnya.
·
Bersifat saprofit dan parasit.
·
Berkembang biak secara aseksual dan
seksual.
·
Perkembangbiakan secara aseksual
dilakukan oleh jamur yang bersel tunggal (uniseluler), yaitu dengan pertunasan
dan pemutusan hifa (fragmentasi).
·
Perkembangbiakan secara seksual
dilakukan dengan membentuk askus spora.
Klasifikasi
Jamur (Fungi)
Secara
filogenik, jamur diklasifikasikan menjadi empat kelas, yaitu:
a.
Zygomycota
Tubuh Zygomycota tersusun atas hifa senositik yang tidak
bersekat. Sekat hanya ditemukan pada hifa bagian tubuh yang membentuk alat
perkembangbiakan. Zygomycota memiliki tiga jenis hifa, yaitu Stolon(hifa
yang menjalar di permukaan substrat), Rizoid (hifa yang
menembus ke dalam substrat), danSporangiospor (hifa yang menjulang
ke atas membentuk sporangium).
Ciri khas dari jamur jenis ini ada pada cara
perkembangbiakan kawinnya, yaitu melalui peleburan gamet yang membentuk
zigospora. Sedangkan, perkembangbiakan tidak kawinnya dengan sporangium.
Contoh:
1) Rhizopus
stolonifer, pengurai bagian sisa organik pada
tanaman ubi jalar dan dimanfaatkan pada proses pembuatan tempe.
2) Mucor
mucedo, hidup secara saprofit pada roti atau
kotoran hewan.
b.
Ascomycota
Tubuh tersusun atas miselium dengan hifa yang bersekat
(bersepta). Pada umumnya, hidup di lingkungan berair, bersifat parasit pada
tumbuhan dan saprofit pada sampah. Ascomycota memiliki spora yang terdapat pada
kantung-kantung penyimpanan yang disebut askus (konidia).
Ciri khas pada jamur jenis ascomy adalah pada
perkembangbiakan kawin membentuk askospora. Perkembangbiakan tidak kawinnya
dilakukan dengan membentuk konidium, tunas dan fragmentasi. Jenis jamur
ascomycota ada yang uniseluler, yaitu Saccharomyces cereviceae atau dikenal
dengan (yeast).
Berdasarkan bentuk askokarp yang dihasilkan, jamur
ascomycota terbagi menjadi empat, yaitu:
1) Kleistotesium,
yaitu kelompok jamur ascomycota yang memiliki askokarp berbentuk bulat tertutup
(ciri dari kelas Plectomyces). Contoh: jamur dari genus Penicillium dan Aspergillus.
2) Peritesium,
yaitu kelompok jamur yang memiliki askokarp berbentuk botol (ciri dari genus
Pyrenomycetes). Contoh: Neurospora, Roselinia arcuata,
dan Xylaria tabacina.
3) Apotesium,
yaitu kelompok jamur ascomycota yang askokarpnya berbentuk seperti cawan atau
mangkok. Contoh: Peziza aurantia (hidup sebagai saprofit di
sampah), Marshella esculenta danTuber sp. yang
dimanfaatkan sebagai makanan.
4) Askus
te-lanjang, yaitu golongan jamur ascomycota yang tidak memiliki askokarp (tidak
membentuk badan buah) dan merupakan ciri dari kelas Protoascomycetes. Contoh: Saccharomyces
cereviceae, Candida albicans, dan Tricoderma.
Contoh jamur jenis ascomycota beserta peranannya, yaitu:
·
Aspergillus oryzae,
sebagai pelunak adonan roti.
·
Penicilium notatum dan Penicilli
chrysogenum sebagai penghasil antibiotik penisilin.
·
Aspergillus wentii,
yang dimanfaatkan dalam pembuatan kecap.
·
Candida albicans,
penyebab penyakit kandidiasis, yaitu penyakit pada selaput lendir mulut vagi-na
dan saluran pencernaan.
c. Basidiomycota
Ciri umum jamur ini
adalah hifanya bersekat dikariotik (setiap sel memiliki inti sel yang
berpasangan). Bentuk tubuh makroskopis sehingga dapat dilihat langsung, bentuk
tubuh buahnya (basidiokarp) yang menyerupai payung dan terdiri atas batang dan
tudung.
Bagian bawah tudung terdapat lembaran-lembaran bilah sebagai
tempat terbentuknya basidium. Perkembangbiakan tidak kawin ditandai dengan
pembentukan konidium. Sedangkan, fase perkembangbiakan kawinnya dengan
pembelahan basidiospora yang terbentuk pada basidium yang berbentuk ganda.
Sebagian besar jamur jenis ini dimanfaatkan sebagai makanan
karena mengandung nilai gizi yang tinggi. Contoh:
1)
Jamur merang (VoIvarieIIa
volvaceae), hidup pada lingkungan dengan kelembapan tinggi dan dimanfaatkan
sebagai bahan makanan.
2) Jamur kuping (Auricularia
polytricha), tubuh berwarna cokelat kehitaman, hidup sebagai saprofit pada kayu
lapuk, dan umumnya digunakan sebagai campuran sup.
3)
Jamur shitake,
hidup pada batang kayu dan banyak dibudidayakan di Jepang dan Cina sebagai
bahan makanan.
4)
Puccinia graminis,
merupakan parasit pada rumput.
5)
Ganoderma applanatum,
penyebab kerusakan pada kayu.
d. Deuteromycota
Ciri umum jamur ini adalah hifa bersifat membentuk konidia
dan belum diketahui fase perkembangbiakannya sehingga sering disebut sebagai
fungi imperfecti (jamur tidak sempurna). Hidup sebagai parasit. Contoh:
1)
Tinea versicolor,
yaitu penyebab penyakit panu pada kulit.
2)
Microsporium,
yaitu penyebab penyakit pada rambut dan kuku.
3)
Epidermophyton floocossum,
yaitu penyebab penyakit pada kaki atlet.
0 komentar:
Posting Komentar